Friday 15 May 2015

Pusrapi Info : Hukum Merubah Ciptaan Allah


بِسۡـــــــــمِ ٱللهِ ٱلرَّحۡـمَـٰنِ ٱلرَّحِـــــــيمِ
اللهم صل على محمد وآل محمد
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Ya Allah….
Sihatkan Tubuh Badanku,
Tambahkan Ilmu Pengetahuanku,
Berkatkan Rezekiku.
Tingkatkan amal Ibadatku untuk taat perintahmu.


Hukum Merubah Ciptaan Allah


إِنْ يَدْعُونَ مِنْ دُونِهِ إِلاَّ إِناثاً وَإِنْ يَدْعُونَ إِلاَّ شَيْطاناً مَرِيداً لَعَنَهُ اللَّهُ وَقالَ لَأَتَّخِذَنَّ مِنْ عِبادِكَ نَصِيباً مَفْرُوضاً وَلَأُضِلَّنَّهُمْ وَلَأُمَنِّيَنَّهُمْ وَلَآمُرَنَّهُمْ فَلَيُبَتِّكُنَّ آذانَ الْأَنْعامِ وَلَآمُرَنَّهُمْ فَلَيُغَيِّرُنَّ خَلْقَ اللَّهِ وَمَنْ يَتَّخِذِ الشَّيْطانَ وَلِيًّا مِنْ دُونِ اللَّهِ فَقَدْ خَسِرَ خُسْراناً مُبِيناً

‘’Yang mereka sembah selain Allah itu, tidak lain hanyalah berhala, dan (dengan menyembah berhala itu) mereka tidak lain hanyalah menyembah syaitan yang durhaka,yang dilaknati Allah dan syaitan itu mengatakan: "Saya benar-benar akan mengambil dari hamba-hamba Engkau bahagian yang sudah ditentukan (untuk saya) dan aku benar-benar akan menyesatkan mereka, dan akan membangkitkan angan-angan kosong pada mereka dan akan menyuruh mereka (memotong telinga-telinga binatang ternak), lalu mereka benar-benar memotongnya, dan akan aku suruh mereka (mengubah ciptaan Allah), lalu benar-benar mereka mengubahnya". Barang siapa yang menjadikan syaitan menjadi pelindung selain Allah, maka sesungguhnya ia menderita kerugian yang nyata’’
(Qs an-Nisa : 117-119)

Ayat di atas menjadi dasar rujukan utama di dalam menentukan hukum pada masalah -masalah kedokteran masa kini, seperti operasi plastik, penggunaan kawat behel pada gigi, rebonding, operasi bibir sumbing, operasi kelamin, operasi selaput dara, operasi cesar dan lain-lainnya. Oleh kerananya, sangat baik kita pelajari terlebih dahulu kandungan ayat di atas.
Sebagaimana diterangkan pada ayat tersebut bahwa syaitan akan membisikan kepada manusia agar mereka mengubah ciptaan Allah, dan manusia tersebut benar-benar akan mengubahnya.  Kemudian timbul pertanyaan, apa yang dimaksud dengan mengubah ciptaan Allah? dan ciptaan Allah yang mana yang tidak boleh diubah?
Para ulama masih berbeza pendapat di dalam memahami maksud dari ayat di atas [1] :
Pendapat Pertama : mengatakan bahwa maksud dari mengubah ciptaan Allah adalah mencacatkan manusia dan binatang.
            Untuk hukum mengubah/mencacatkan manusia, para ulama sudah sepakat akan keharamannya.  Sebagaimana dinyatakan oleh Imam Abu Umar Ibnu Abdul Barr  :
وَلَمْ يَخْتَلِفُوْا أَنَّ خِصَاءَ بَنِي آدَمَ لَا يَحِلُّ وَلَا يَجُوْزُ ؛ لِأَنَّهُ مَثُلَةٌ وَتَغْيِيْرُ لِخَلْقِ اللهِ تَعَالَى ، وَكَذَلِكَ قَطْعُ سَائِرِ أَعْضَائِهِمْ فِي غَيْرِ حَدٍّ وَلَا قَوَدٍ
“Para ulama tidak berselisih pendapat bahwa mencacatkan manusia tidak halal dan tidak boleh, kerana merupakan bentuk penyiksaan dan mengubae ciptaan Allah. Begitu juga tidak boleh memotong anggota badannya yang lain, jika itu bukan kerana hukuman had atau qishas. “ [2] 
Tetapi, untuk mengubah binatang para ulama masih berbeda pendapat di dalam menentukan status hukumnya. Sebagian ulama membolehkan seseorang berkurban dengan binatang ternak yang diubah, bahkan hal itu dianjurkan jika dia lebih gemuk dari pada yang lainnya. Walaupun demikian, gemuk secara alami dengan makan daun-daunan dan rerumputan jauh lebih baik  dari pada gemuk akibat diubah ataupun disuntik.
Kebolehan mengubah haiwan didasarkan pada firman Allah subhanahu wa ta’ala :
ذَلِكَ وَمَنْ يُعَظِّمْ شَعَائِرَ اللَّهِ فَإِنَّهَا مِنْ تَقْوَى الْقُلُوبِ
“ Demikianlah (perintah Allah) dan barangsiapa mengagungkan syi'ar-syi'ar Allah, maka Sesungguhnya itu timbul dari ketakwaan hati.” (Qs. al-Hajj : 32)
Berkata Ibnu Abbas menafsirkan ayat di atas :
اَلْاِسْتِسْمَانُ وَ الْاِسْتِحْسَانُ وَالْاِسْتِعْظَامُ
“ Yaitu menggemukan haiwan korban, memperindah dan membesarkannya“ [3]
Hal itu dikatakan dengan perkataan Imam Qurtubi di dalam tafsirnya :
وَأَمَّا خِصَاءُ الْبَهَائِمِ فَرَخَّصَ فِيهِ جَمَاعَةٌ مِنْ أَهْلِ الْعِلْمِ إِذَا قُصِدَتْ بِهِ الْمَنْفَعَةُ إِمَّا لِسِمَنٍ أَوْ غَيْرِهِ ، وَجُمْهُورُ الْعُلَمَاءِ عَلَى أَنَّهُ لَا بَأْسَ أَنْ يُضَحَّى بِالْخَصِيِّ ، وَاسْتَحْسَنَهُ بَعْضُهُمْ إِذَا كَانَ أَسْمَنُ مِنْ غَيْرِهِ ، وَرَخَّصَ فِي خِصَاءِ الْخَيْلِ عُمَرُ بْنُ عَبْدِ الْعَزِيزِ ، وَخَصَى عُرْوَةُ بْنُ الزُّبَيْرِ بَغْلًا لَهُ ، وَرَخَّصَ مَالِكٌ فِي خِصَاءِ ذُكُورِ الْغَنَمِ ، وَإِنَّمَا جَازَ ذَلِكَ ; لِأَنَّهُ لَا يُقْصَدُ بِهِ التَّقَرُّبَ إِلَى غَيْرِ اللَّهِ ، وَإِنَّمَا يُقْصَدُ بِهِ تَطْيِيبُ لَحْمِ مَا يُؤْكَلُ وَتَقْوِيَةُ الذَّكَرِ إِذَا انْقَطَعَ أَمَلُهُ عَنِ الْأُنْثَى
 “Adapun mengubah binatang ternak, sebagian ulama membolehkannya, selama itu membawa manfaat, seperti bertambah gemuk atau manfaat lainnya. Mayoritas ulama juga membolehkan seseorang berkorban dengan haiwan yang diubah, bahkan sebagian dari mereka mengatakan hal itu baik jika memang menjadi lebih gemuk dari haiwan lainnya yang tidak diubah. Umar bin Abdul Aziz juga membolehkan pengubahan kuda,  Urwah bin Zubair pernah mengubah bighal-nya, imam Malik membolehkan pengubahan kambing jantan . 
Semua itu dibolehkan kerana tujuan dari pengubahan haiwan itu bukanlah untuk dipersembahkan kepada kepada berhala yang disembah, dan bukan pula kepada rabb yang diesakan.  Tetapi pengubahan itu dimaksudkan agar daging yang akan dimakan itu lebih baik, dan pengubahan itu sendiri boleh menguatkan haiwan jantan, kerana dia  tidak pernah menghampiri haiwan betina. “ [4]
            Pendapat Kedua : mengatakan bahwa maksud dari mengubah ciptaan Allah pada ayat di atas adalah “Membuat Tato di dalam Tubuh“.
Tidak ada perselisihan di kalangan ulama yang penulis ketahui tentang  keharaman membuat tato dalam tubuh. Hal ini berdasarkan hadist yang diriwayatkan oleh Ibnu Mas’ud, bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam bersabda :
لَعَنَ اللَّهُ الْوَاشِمَاتِ وَالْمُسْتَوْشِمَاتِ وَالنَّامِصَاتِ وَالْمُتَنَمِّصَاتِ وَالْمُتَفَلِّجَاتِ لِلْحُسْنِ الْمُغَيِّرَاتِ خَلْقَ اللَّهِ

“ Allah melaknat para wanita pembuat tato dan yang meminta dibuatkan tato, para wanita yang mencukur alis mereka dan para wanita yang meminta untuk dicukur alis mereka, dan para wanita yang mengikir gigi mereka, dengan tujuan mempercantik diri mereka, serta merubah ciptaan Allah Ta’ala.” (HR. Muslim)
Pendapat Ketiga : mengatakan bahwa maksud mengubah ciptaan Allah adalah “Merubah Agama Allah“.  Pendapat ketiga ini dipilih oleh Imam Thobari di dalam tafsirnya.[5]
Imam Thobari mengatakan : “Jika memang arti mengubah ciptaan Allah adalah demikian (yaitu merubah agama Allah), bererti semua yang dilarang oleh Allah masuk dalam kategori ini, termasuk di dalamnya larangan mengebiri sesuatu yang memang dilarang untuk diubah, membuat tato dan apa-apa yang dilarang untuk ditato serta bentuk-bentuk kemaksiatan lainnya.“ [6]
Pendapat ini berdasarkan firman Allah subhanahu wa ta’ala:
فَأَقِمْ وَجْهَكَ لِلدِّينِ حَنِيفًا فِطْرَتَ اللَّهِ الَّتِي فَطَرَ النَّاسَ عَلَيْهَا لَا تَبْدِيلَ لِخَلْقِ اللَّهِ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ
 “Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. tidak ada pengubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.“  (Qs. ar-Rum : 30)
Hal ini dikuatkan dengan hadist Abu Hurairah bahwasanya bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam bersabda :
كُلُّ مَوْلُودٍ يُولَدُ عَلَى الْفِطْرَةِ فَأَبَوَاهُ يُهَوِّدَانِهِ أَوْ يُنَصِّرَانِهِ أَوْ يُمَجِّسَانِهِ
“ Setiap bayi dilahirkan dalam keadaan fitrah, lalu kedua orang tuanyalah yang akan menjadikan dia Yahudi atau Nashrani atau Majusi.” (HR. Bukhari)
Begitu juga Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda :
يَقُوْلُ اللهُ تَعَالَى : إِنِّي خَلَقْتُ عِبَادِيْ حُنَفَاءَ فَجَاءَتْهُمُ الشَّيَاطِيْنُ فَاجْتَالَتْهُمْ عَنْ دِيْنِهِمْ، وَحَرَّمَتْ عَلَيْهِمْ مَا أَحْلَلَتْ لَهُمْ
“Allah subhanahu wa ta'ala berfirman, “Sesungguhnya Aku menciptakan hamba-hamba-Ku dalam keadaan lurus, kemudian datanglah kepada mereka syaitan-syaitan yang menyesatkan mereka dari agama mereka serta mengharamkan atas mereka apa yang Aku halalkan bagi mereka.” (HR. Muslim).
Kesimpulan :
Dari keterangan para ulama tentang larangan mengubah ciptaan Allah di atas, maka kita boleh menyimpulkan bahawa membuat tato di tubuh, mengikir gigi, operasi plastik, operasi kelamin, operasi payudara dengan tujuan  hanya untuk memperindah dan mempercantik sendiri, hukumnya haram berdasarkan dalil-dalil yang telah disebutkan di atas. Adapun perincian hal ini akan diterangkan pada pembahasan-pembahasan berikutnya. Wallahu A’lam. 

Kepada yang ingin mencuba keberkesanan Produk Pusrapi @ mendapatkan rawatan bolehlah hubungi kami untuk tempahan@temujanji: 

Ustazah Siti 019-449 9929 
Ustazah Husna 019-496 6316
Ustazah Wahida 012- 552 0195
Ustaz Syamizam 019-5896783 
Ustazah Min (017-426 6908)
Ustazah Rahmah 012-449 5689
Siti Sarah  013-451 3459
Pn. Nor Aniza (012-319 2542)
Fezdly 019-244 6855


Indah Islam Memberi Rahmat,
Al-quran Sunnah Pegangan Umat,
Bila sakit rindu sihat,
Sunnah Nabi Terbukti Hebat,

"Hidup Lebih Sihat...Bila Sunnah Terpahat" ✿‿✿

Pusrapi
Sembuh.Tanpa.Ubat

(◕‿◕)

والله أعلم بالصواب
Wallahu A’lam Bish Shawab

(Hanya Allah Maha Mengetahui apa yang benar)












No comments:

Post a Comment